Home » » Yang kerap terabaikan dlm pembangunan rumah

Yang kerap terabaikan dlm pembangunan rumah

Written By Unknown on Friday, July 12, 2013 | 2:10 PM

(seputar-ilmubangunan).Saat melakukan proses pekerjaan pembangunan tempat tinggal atau bangunan sipil yang sejenis, ada sebagian pekerjaan penunjang yang kerap terabaikan, padahal pekerjaan penunjang tersebut punya pengaruh pada hasil akhir.

1. Pengukuran siku dari bangunan, kadang-kadang pengukuran hanya sampai pada pekerjaan sloof, dikarenakan berasumsi sloof telah siku, hingga waktu mengawali pekerjaan pemasangan bata, bangunan tidak disiku lagi, walau sebenarnya ada kemungkinan sloof tidak siku mengakibatkan dinding jadi tidak siku, serta diketahui bila bangunan tersebut tidak siku waktu pekerjaan pemasangan lantai. Apabila perihal ini berlangsung umumnya supaya bangunan tersebut jadi siku, plesteran dinding dibikin sangat tebal yang mengikuti selisih ukuran.
Solusi : Supaya perihal ini tidak berlangsung baiknya pengukuran siku bangunan diawali waktu pekerjaan bouwplank, lantas disiku kembali pada pekerjaan fondasi, juga pada pekerjaan sloof, serta paling akhir disiku kembali waktu mengawali pekerjaan pemasangan dinding.

2. Kurang penyiraman air atau perendaman, ada sebagian pekerjaan yang sebelum diawali baiknya material disiram air atau direndam, layaknya pekerjaan sloof sebelum saat lakukan pengecoran baiknya disiram air tak hanya untuk bersihkan kotoran yang ada pada begesting juga supaya beton bisa meresap pada fondasi, pada pekerjaan pemasangan bata sebelum diawali baiknya bata disiram, juga pada pekerjaan plesteran atau acian, serta pada pekerjaan pemasangan keramik, baiknya keramik disiram air, tujuannya supaya spesi bisa meresap kedalam keramik.
Serta ada juga pekerjaan yang apabila selesai dikerjakan, baiknya disiram atau direndam air, layaknya pekerjaan bata, plesteran, acian serta pekerjaan beton.

3. Pekerjaan pembesian, terutama pada pembangunan rumah-rumah lantai satu, kerap sekali diabaikan tahapan-cara pembesian yang sesuai dengan standar tehnis yang ada,seperti pada ujung atau akhir dari besi tidak dibengkokan atau di kni, pertemuan sudut tidak diikat dengan bindrat, 
seperti gambar dibawah:


4. Pada pekerjaan beton, komposisi campuran kerapkali diabaikan ( terlebih untuk bangunan lantai satu ), apabila pengadukan beton dengan manual, perbandingan jumlah dari split atau krikil kerap di bawah takaran yang disyaratkan, serta juga kadang-kadang split memakai bekas dari ayakan pasir, hingga mutu beton tidak baik.


5. Pada pekerjaan pasangan dinding bata yang ada di atas sloof s/d sekurang-kurangnya 30 cm. Seharusanya memakai spesi dengan komposisi campuran 1 :3 ( pasangan trasram ), yang berperan untuk menghindar supaya air yang ada di lantai / di bawah permukaan lantai tidak naik kedinding, untuk menghindar dinding tidak lembab ( berjamur ). Pasangan trasram sekarang ini jarang sekali dipakai, hingga kerap berlangsung dinding tempat tinggal berjamur atau lembab yang menyebabkan cat terkelupas.

6. Serta banyak pekerjaan pekerjaan yang kerap dikira tidak demikian mutlak, hingga di kerjakan dengan seadanya yang tidak sesuai dengan standar tehnis yang ada padahal sebenarnya dapat punya pengaruh pada kemampuan dari bangunan tersebut, diantaranya : pertemuan kayu pada pembuatan kusen sekarang ini kerap memakai paku semestinya memakai pasak, anggkur pemasangan kusen pada dinding memakai paku semestinya memakai besi beton diameter 8mm, pembuatan kuda-kuda dari kayu jarang memakai pasak.
Share this article :


 
Copyright © 2013. ilmu bangunan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger