Home » , » Kiat - Kiat Mengatasi Dinding Retak pada Bangunan

Kiat - Kiat Mengatasi Dinding Retak pada Bangunan

Written By Unknown on Wednesday, July 3, 2013 | 1:02 PM

(seputar-ilmubangunan) Retak pada dinding dibagi dua type, yakni Retak rambut serta Retak susunan. Bagaimakah cara mengatasinya..?? untuk lebih jelasnya simaklah penjelasan berikut..
dinding retak

1. Retak rambut.
Retak yg lebarnya tidak sampai 1mm, serta tidak tembus kesisi dinding yang lain, pemicunya yaitu, kurang sempurnanya pengerjaan, layaknya pada waktu acian, plesteran tidak disiram dahulu, atau plesteran belum betul-betul kering, campuran untuk plester kurang prima, bisa juga akibat dari penggunaan cat yang tidak memiliki elastisitas baik.

Cara Menangani :
Kupas seluruh cat, gunakan sekrap ( kape /scrap ), lantas diamplas sampai plamir benar benar hilang ( sampai tampak acian dinding). Bersihkan dinding dengan lap yang basah untuk menghilangkan debu.
Kwaskan wall sealer, gunakan kwas atau rol, untuk 1 liter wall sealer bisa menutup permukaan dinding 10-14 m2.
Sesudah kering ( pada 2 – 3 jam ), lantas dinding di wall filler pada seluruh sisi dinding yg retak dengan menggunakan sekrap ( kape / scrap ), sesudah benar- benar kering ( waktu pengeringan 2 jam – 6 jam ).
Lantas dinding didempul serta di amplas
sesudah dinding diamplas, kwaskan lagi dengan wall sealer.
Bagian selanjutnya yaitu pengecatan.

2. Retak Struktur
Retak yang lebarnya melebihi2 mm, serta tembus kesisi sebelahnya, retak susunan akibat dari pergerakan fondasi, yakni penurunan fondasi karena daya dukung tanah tidak dapat beri dukungan beban yang di terima oleh fondasi, bisa juga dikarenakan oleh fondasi atau sloof yang tidak mampu mendukung beban diatasnya dikarenakan kwalitas bahan untuk pembuatan fondasi maupun sloof kurang baik atau cara pengerjaan yang kurang prima.

Cara Menangani :
Musti diketahui dahulu rusaknya tersebut dikarenakan oleh apa. Yakni lewat cara menggali disisi dinding yang retak, apabilah dikarenakan oleh tidak mampunya tanah beri dukungan beban yang diteima oleh fondasi ditandai karenanya ada patahan pada fondasi ataupun sloof secara vertical, untuk menghindar supaya fondasi tidak turun kembali, dari segi samping di trukcuk dengan bambu diameter 10 cm panjang 100 cm dengan cara dipalu dg martil.  Setelah itu perbaikan fondasi yakni dibongkar di bagian yang retak, baiknya sesudah dibongkar,sewaktu akan menempatkan kembali batu fondasi pakailah lem beton ( stirobond atau calbond ), untuk perbaikan sloof, betel lebih kurang 50 cm pada lokasi yang retak, lantas imbuhkan tulangan diameter 10 cm, waktu lakukan pengecoran ulang, sebelum dicor baiknya dikasih lem beton. Perbaikan dinding dg cara plesteran dibetel selebar 5 cm pada lokasi yang retak, sebelum saat diplester kembali, lem gunakan lem beton.

sumber : struktur-rumah.blogspot.com

Share this article :


 
Copyright © 2013. ilmu bangunan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger